Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 05 Maret 2010

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2

Tugas diskusi dan kelompok :
1. Jelaskan alasan produsen (penjual) perlu mengetahui elastisitas permintaan terhadap suatu barang yang diproduksi (dijual)?
jawaban :
karena jika seorang produsen mengetahui elastisitas permintaan maka produsen dapat menentukan brapa banyak barang yg akan diproduksi dan berapa harga yg akan ditawarkan kepada konsumen.

2. Apa yang dimaksud dengan
(a) elastisitas harga permintaan barang X :
- derajat kepekaan dari permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang yang dimaksud
(b) elastisitas silang antara barang A dan barang B:
- derajat kepekaan dari permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang
(c) elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X:
- derajat kepekaan dari permintaan suatu barang terhadap perubahan pendapatan

4. Apakah yang dimaksud dengan nilai koefisien elastisitas harga permintaan barang X adalah inelastic?
Jawab :
Koefisien elastisitas harga permintaan adalah: Prosentase perubahan permintaan yang diakibatkan oleh 1% perubahan dari factor penentu (harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan, dll)
Sedangkan koefisien elastisitas harga permintaan dikatakan inelastic apabila setiap perubahan harga 1% diikuti dengan perubahan permintaan kurang dari 1%.

5. Bagaimana anda dapat mengetahui jenis hubungan diantara dua macam barang bersubstitusi, berkomplemen atau independent?
Jawab :
Bila kedua barang tersebut adalah barang subtitusi, maka koefisien elastisitas silang antara kedua barang tersebut akan menunjukan angka positif yang berarti jumlah barang yang diminta naik sedikit dan tidak terlalu signifikan,
Sedangkan bila kedua barang tersebut adalah barang komplementer, maka koefisien elastis silang antara kedua barang tersebut menunjukan angka negative sehingga jumlah barang yang diminta akan turun pada saat harga naik.
bila kedua barang tersebut adalah barang pokok, maka koefisien pendapatan terhadap barang tersebut akan mengalami kenaikan lebih kecil dari 1 apabila jumlah pendapatannya naik.

6. Apakah perbedaan antara elastisitas busur dengan elastisitas titik. Buatlah ilustrasi menghitung besarnya koefisien elastisitas harga permintaan barang X dengan menggunakan metode elastisitas busur dan metode elastisitas titik.
Jawab :
Elastisitas busur digunakan apabila dalam soal diketahui harga dan jumlah secara lengkap
Contoh:
Titik Harga (P) Kuantitas (Q)
A 12 30
B 10 50
Maka rumus elastisitasnya adalah:
Ed = ∆ Q * (P1 + P2) / 2

∆ P (Q1 + Q2) / 2
Ed = (50 – 30) * (12 +10) / 2
(10 – 12) (30 + 50) / 2
= -20 * 11
-2 40
= 2,75

Sedangkan metode elastisitas busur digunakan apabila soal elastisitas berbentuk aljabar.
Contohnya:

Permintaan suatu barang: Q = 60 – 10P
Ed = – ∂ Q * P
∂ P Q

Jika P = 2, maka Q = 40
Ed = – (-10)* 2 / 40 = 0,5

7. Berikan uraian analisis untuk nilai koefisien elastisitas permintaan berikut;
(a) ep = -5 ;
(b) ex.y = 2 ;
(c) eI = 0,4
Jawab:
a) Ep = -5 maka setiap kenaikan harga 1% mengakibatkan penurunan permintaan sebesar 5%
b) Ex.y = 2 maka kedua barang tersebut merupakan barang subtitusi yang artinya apabila harga naik 1% maka permintaan barang tersebut akan naik
c) EI = 0,4 barang tersebut merupakan barang pokok atau barang normal karena jika terjadi kenaikan 1% pendapatan maka permintaan barang tersebut akan naik 0,4%

8. Besarnya koefisien elastisitas harga penawaran barang X adalah 3. berikan penjelasan dari besarnya nilai koefisien tersebut.
Jawab:
Apabila besarnya koefisien penawaran X = 3, maka bila harga naik 1% permintaan terhadap barang tersebut naik 3%, kejadin ini disebut elastis karena koefisien penawaran lebih besar dari 1.

9. Permintaan terhadap barang X ditunjukkan oleh persamaan Q = 10 – 2P. Tentukan besarnya koefisien elastisitas harga permintaan barang X pada tingkat harga barang X adalah 3. jika produsen (penjual) ingin meningkatkan penerimaan total (TR), kebijakan harga apa yang harus diambil (menaikkan harga atau menurunkan harga), berikan alasan jawaban anda.
Jawab :
Untuk P = 3
Q = 10 – 2P
Q = 10 – 6
Q = 4
Untuk P = 4
Q =10 – 2P
Q =10 – 8
Q = 2
(-1/ -2)*(3 / 4)
= (-0,5) * (3 / 4)
= -0,375 = 0,375
Pada saat harga naik sebesar 1% maka permintaan akan turun sebesar 0,375%. Jika perusahaan ingin meningkatkan total penerimaan, melalui kebijakan harga yaitu dengan cara perusahaan harus menaikan harga karena persentase kenaikan harga lebih besar dibanding persentase penurunan permintaan.

10. Setelah dilakukan penelitian mengenai respon konsumen terhadap permintaan barang X, ditemukan besarnya koefisien elastisitas silang antara barang X dengan barang Y adalah -3. berikan analisis nilai koefisien elastisitas silang antara barang X terhadap barang Y. Bagaimana hubungan antara barang X dan barang Y, berikan penjelasan.
Jawab :
Jika Ex.y = -3, maka kedua barang tersebut merupakan barang komplementer yang artinya jika harga X naik 1% maka permintaan terhadap barang Y akan menurun.

11. Penawaran barang X ditunjukkan oleh persamaan Qsx = 4P – 5. tentukan besarnya koefisien elastisitas harga penawaran barang X pada tingkat harga barang X adalah 3. Bagaimana sifat penawaran barang X (elastis, inelastic atau elastisitas uniter)?
Jawab :
Qsx = 4P – 5
Pada tingkat harga (P) = 3
Qsx = 7
Pada tingkat harga (P) = 4
Qsx = 11
Es = (-1 / -4) * (3 / 7)
Es = (0,25) * (0,428)
Es = 0,584
Apabila terjadi kenaikan harga 1% akan mengakibatkan kenaikan penawaran sebesar 0.584 %. Elastisitas penawaran ini berbentuk in elastis.

12. Jika harga barang X turun 20% berakibat jumlah barang X yang diminta naik 40%. Tentukan besarnya koefisien elastisitas harga permintaan barang X.
Jawab:
Syarat fungsi permintaan
P/(Qdx) = Q-Px
Jika : P = 20 % = 0.02
: Q = 40 % = 0.04
: Q = 0,4 – 0,2P
: Q1= – 0,2
π = (Qdx1 / Qdx) P
π = {-0,2 / (0,4 – (0,2)2)}0,2
π = – 0,1 ————– inelastis

13. Kenaikan harga barang Y dari Rp. 6.000 menjadi Rp. 10.000 menyebabkan jumlah barang X yang diminta naik dari 20 unit menjadi 25 unit. Tentukan besarnya koefisien elastisitas silang antara barang X dan barang Y pada tingkat harga barang Y sebesar Rp. 10.000. Apakah hubungan antara barang X terhadap barang Y.
Jawab :
Py1 = 6000, Py2 = 10000 ——– 4000
Qx1 = 20, Qx2 = 25——————— -5
(5 / 4000) = 0,00125
Exy = -0,00125 * (10000 / 25)
Exy =- 0,5
Barang ini bersifat komplementer yangv artinya apabila terjadi kenaikan harga 1% pada barang X, maka akan mengakibatkan penurunan permintaan sebesar 0,5% pada barang Y.

14. Permintaan terhadap barang X ditunjukkan oleh persamaan:
Qdx = 34 – 0,8Px + 0,3Py + 0,04I
a. Tentukan elastisitas harga permintaan barang X pada harga Px = 10 ; harga barang Y pada harga Py = 20 dan pendapatan konsumen I = 5.000. Jelaskan tentang nilai koefisien elastisitas harga permintaan barang X tersebut.
b. Tentukan elastisitas silang antara barang X dan barang Y pada harga Px = 10 ; harga barang Y pada harga Py = 20 ; dan pendapatan konsumen I = 5.000. Jelaskan nilai koefisien elastisitas silang antara barang X dan barang Y tersebut.
c. Tentukan elastisitas pendapatan konsumen terhadap permintaan barang X pada harga Px = 10 ; harga barang Y pada Py = 20 ; dan pendapatan konsumen I = 5.000. Jelaskan nilai koefisien elastisitas pendapatan konsumen terhadap permintaan barang X tersebut.
Jawab :
Qdx = 34 – 0.8px + 0.3py + 0.04I
Qdx = 34 – 0.8(10) + 0.3(20) +0.04(5000)
= 34 – 8 + 6 + 200
= 232
a.
Ep = – (-0.8) . (10 / 232)
Ep = 0,034

Ep = – ∂Qx . P
∂Px . Qx
∂Qx / ∂Px = -0.8
Nilai koefisien 0,034 menunjukan setiap perubahan harga barang X sebesar 1% akan mengubah jumlah barang X yang diminta sebesar 0,034% dengan arah negative (elastisitas permintaan). Jika harga barang X naik 1% maka jumlah barang X yang diminta turun 0,034%, ceteris paribus. Sifat permintaan barang X adalah inelastic, ditunjukkan dengan nilai koefisien lebih kecil dari 1. jika perusahaan ingin meningkatkan penerimaan total (TR) melalui kebijakan harga, yakni dengan cara perusahaan tersebut harus menaikkan harga. Karena jika permintaan suatu barang inelastic, persentase penurunan jumlah barang yang diminta lebih rendah daripada kenaikan harga. Akibatnya penerimaan perusahaan dapat meningkat.
b. Exy = ∂Qx . P
Ep = (0.3) . (20 / 232)
Ep = 0,025

∂Px . Qx
∂Qx / ∂Px = 0.3
Nilai koefisien elastisitas silang antara barang X dan barang Y1 adalah 0,025 menunjukkan bilamana harga barang Y1 naik 1% maka jumlah barang X yang diminta akan naik sebesar 0,025%. Nilai koefisien bernilai positif artinya barang X bersubstitusi terhadap barang Y1.
c.
Ep = (0.04) . (5000 / 232)
Ep = 0,86

Exy = ∂Qx . I
∂I . Qx
∂Qx / ∂Px = 0.04
Nilai koefisien pendapatan terhadap permintaan barang X adalah 0,86 menunjukkan bilamana pendapatan naik 1% maka jumlah barang X yang diminta akan naik sebesar 0,86%. Koefisien elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X lebih kecil dari 1 dan positif artinya barang X adalah barang normal dan termasuk dalam kategori barang kebutuhan pokok.

15. Hasil suatu penelitian terhadap perilaku perusahaan dalam menawarkan barang X yang diproduksi dirumuskan dalam suatu persamaan penawaran sebagai berikut:
Qsx = 100 + 15Px – 10Py – 4N
Tentukan nilai koefisien elastisitas harga penawaran barang X pada tingkat harga barang X (Px) = 12, harga input Y (Py) = 5 dan jumlah macam barang pesaing (N) = 5. Berikan penjelasan nilai koefisien elastisitas tersebut.
Jawab:
Qsx = 100 + 15Px – 10Py – 4N
Qsx = 100 +15(12) – 10(5) – 4(5)
Qsx = 100 + 180 – 50 – 20
Qsx = 210
Ep = – (15) . (12 / 210)
Ep = 0,857 ———— inelastis

Ep = – ∂Qx . P
∂Px . Qx
∂Qx / ∂Px = 15